Pages

Tuesday 6 January 2015

You're Unforgettable, Hokkaido!

Nama: Amanda Zevannya
Hobi: Lupa update blog

HAHAHA maaf yaaahh! Aku janji dari November yaaaah mau cerita tentang Hokkaido, Kumamoto, dan Central Japan, tapi kelupaan ihihihi :)) jadi ceritanya aku ga pernah buka blog selama 2 bulan belakangan karena..... patah hati. #eaaa

Bukan. Bukan patah hati urusan percintaan. Emangnya kamu? Bweeeee :p
*ngeselin*
*langsung ga ada yang mau baca blog*
*minta maap*
#mure

Hokeh, soo the crew and I flew from Chubu Airport to Shin Chitose Airport, Hokkaido. Belom apa-apa aja udah seru. Jadi, dari hotel di Nagoya ke Chubu Airport itu musti naik kereta. Berhubung flight kita pagi jam 8, kita naik kereta jam 5.10. Produser kita udah heboh, pokoknya jam 4.30 musti udah di stasiun! Jadilah pagi itu, dengan mata bengkak, kepala puyeng, dingin habis hujan, kita geret-geret koper ke stasiun. 4.25 sampe stasiun, only to find out that STASIUNNYA BELOM BUKA. Kata oba-san tukang sapu stasiun, stasiunnya baru buka jam 5.00. Pengen ngunyah petasan di tengah jalan gak sih rasanya. T,T

Two Nagoya sleepyheads


The flight was very nice, since the typhoon was miraculously moving to the Japan Sea, well you can read my two previous post to see the whole story, and we arrived at Hokkaido well. Safe and sound. Yeish!
Etapi jangan syediiih, sampe airport langsung shooting. Hap! Jadi di episode 5 ini, aku ditemenin sama seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Hokkaido. Namanya Doddy. Spot pertama shooting adalah Waku Waku Skypark. Buat anak 90-an kayak aku, pasti bahagia banget banget kesini. Doraemon!! Coba ngaku, siapa yang tiap hari minggu jam 8 pagi udah standby duduk manis di depan TV nongkrongin RCTI buat nonton Doraemon? Siapa yang selalu berkhayal betapa enaknya punya Doraemon? Siapa yang langsung mendadak nyariin dimana yang jualan dorayaki, terus berasa kece berat begitu udah nyobain dorayaki? HAHA!

Aku ingin begini, aku ingin begitu.. Aku ingin kamu! #eh


Iyaaa, jadi disini kayak museum Doraemon gitu. Aduh mau nangis beneran liatnya. Terus, terakhirnya aku nyobain main UFO Catcher. Itu loh, mesin yang kita gerakin lengan penjepitnya buat ambil boneka. Yang konon katanya, dapetin boneka disitu adalah mustahil adanya. Etapi di Jepang tuh UFO Catcher nya beneran semua kok. Gak sesusah di Indonesia. Bahkan, kadang petugasnya bantuin taroh bonekanya di posisi yang gampang diambil. And for the first time in my life, GUE BERHASIL DAPET BONEKA DI UFO CATCHER! Trust me, aku tuh payah banget main ginian. Seumur-umur ngga pernah bsia dapet apapun. Ini pertama kalinya, dan langsung dapet boneka Doraemon yang lagi megang dorayaki. Lucky, huh?

HISTORY!!


Setelah shooting disini, kita cabut ke Tomita Farm. Apa itu Tomita Farm? Jadi, ini adalah sebuah taman di Hokkaido entah sebelah mana, yang kalo lagi summer cantiknya minta ampun. Shizuka kalah, deh, cantiknya. Begitu masuk, ada hamparan bunga merah, kuning, oranye, ungu, hijau. Aduh :">

Tsakeup, yes?
Photo by Deska Binarso


Tapi yang terkenal disini tuh Lavender nya. Bukan cuma jadi kebun Lavender. Don't call her Japan kalo gak bisa bikin yang aneh-aneh. Kayaknya udah ngalir di 'darah'nya, Jepang tuh hobi bikin sesuatu yang bikin orang mengernyitkan dahi. Yes, they make Lavender Ice Cream. Rasanya kayak apa? Kayak makan parfum. Rasanya sih lucu ya, hampir mirip eskrim vanilla biasa. Tapi wanginya itu, yang gak bisa ketemu dimana-mana lagi. Bukan cuma eskrim, ada juga pudding lavender, dan kue sus lavender. :)) Gue rasa abis makan ini gue bebas dari nyamuk seumur hidup.

Seneng amat, neng?


Terus disini seru, jadi ceritanya kita mau shooting pake helicam, karena taman ini cantk banget kalo dari atas. Eh, gataunya, helicam kita baling-balingnya error satu, dari empat. Padahal gak kenapa-kenapa. Hampir sejam diutak-atik baru bener, sampe eskrim ku udah pada leleh kemana-mana. LOL.

Dari sini, kita pindah ke Hokkaido-yang-makin-entah-sebelah-mana, makan di tengah hutan (tapi serius makanannya enak, terus belakangan kita bantuin oba-san penjualnya cuci piring), terus bermalam di tengah hutan Hokkaido. Pernah nonton film horor yang ceritanya sekelompok anak muda pergi camping terus mobilnya mogok, numpang nginep di rumah orang terus gataunya pemilik rumahnya adalah pembunuh berantai, gak? Nah, suasana nya persis kayak gitu. Mamaaaa aku mau pulang! >,< It seemed like it was the only house, or, the only inn, there. In the middle of Hokkaido woods. Jalanannya gelap, lap, lap. Pemilik penginapan itu juga masih tinggal di rumah itu. Kamar mandinya ramean, dan selain kita, cuma ada pasangan dari RRC lagi honeymoon (kayaknya). What on earth came to their mind cobaaaaa mau honeymoon di tengah hutan begitu -___-' Jujur aja, aku ogah banget mandi sendiri. HAHA! Dan resenya, we the crew saling nakut-nakutin satu sama lain. Sampe yang cowok-cowok pun ikut parno sendiri sama jokes mereka. No internet connection, no WiFi, no active cellphones. Mari pasrahkan hidup kita pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Thank God, keparnoan itu cuma karena aku kebanyakan baca Detective Conan. We were safe and sound til the morning came, ate breakfast nicely, dan ternyata pemilik penginapannya ramah kok. :))

Menurut nganaaaaa?!


Then we went to Shikisai no Oka (the place where I rode a buggy car recklessly and made my cameraman screamed like a girl, LOL, sorry Deska!), Chiyoda Farm (where I fed a calf, and arbritarily named him Omar) and went straight to Higashikawa to stay there for 4 nights. Ternyata di Higashikawa, penginapannya gak kalah seru. Kita nginep di rumah asli Jepang, yang begtiu masuk, langsung ada perapian, terus ruangannya gede kosong blas ngga ada apa-apa beralaskan tatami, dan bisa dibagi empat buat jadi kamar tidur. Tidurnya pake futon yang disimpennya persis yang kayak di kamar Doraemon. Di samping rumah ada kolam kosong, dibelakang langsung hutan bukit perkemahan, terus kamar mandinya nyempil di bagian belakang rumah. Well, another thrilling nights to come, baby! Again, gak ada WiFi. Kalo mau internetan, musti jalan sekitar 100 meter ke kantor pemasaran camping site. Bhaaayyy~ Asli deh, ini aku kebanyakan baca Conan, makanya mikirnya aneh-aneh melulu hahaha soalnya ya gak ada apa apa kok disana. Semuanya aman-aman aja. Kita juga seru-seruan banget disana. :)) Tapi, baru di hari terakhir aku baru baca papan tulisan di depan rumah, yang menyatakan bahwa ruman itu adalah peninggalan budaya Jepang, sejak tahun1921. Mamam!

Di Hokkaido, kita punya ditemenin sama orang-orang Jepang yang kece berat, yang satu namanya Akira. Very fluent in English (I swear, hampir gak pernah ketemu orang Jepang yang bahasa Inggris dan pronunciation nya sebagus dia), yet has a very serious face and gesture. Ternyata eh ternyata, dia pernah kuliah di London, dan pernah tinggal di beberapa negara Eropa. Terus pernah produserin film pendek, yang dapet penghargaan di Sundance Film Festival. Pantesan! Yang satu lagi namanya Inoue-san. Orangnya baiiiikk banget! Di suatu malam dimana kita hopeless gak bisa internetan, dia nge-share koneksi internet di iPhone-nya buat kita pake rame-rame. WiFi gratis asik! :))

Di Higashikawa, kita disambut hangat banget sama walikota dan warganya. Duh, terharu, deh. Yang paling bikin terharunya, sama pak Walikota kita bertujuh dikasih sertifikat dan kartu Special Citizenship of Higashikawa. Clink! Resmi jadi warga Higashikawa. Jadi, kita boleh kesana kapan aja, dapet hotel dan belanja diskon! Yeaaaaaaaaayy! XD This is one proof of their omotenashi. Kota ini penduduknya cuma tujuh ribu orang, tapi biarpun kecil, jadi salah satu destinasi favorit orang bule. Kerennya, tingkat kriminalitas disini nol. Kece banget, yah? Ah, kangen!

Higashikawa citizens! Aye!


Mayoritas penduduk disini adalah petani. Kita, tanpa direncanain, diajak mampir sama guide kita, ke sebuah rumah, pemiliknya adalah sepasang kakek-nenek, yang kerjaannya sekarang adalah berkebun dan punya kebun buah dan bunga sendiri di halaman belakangnya. Mereka ramaaah banget, dan waktu kita dateng, si nenek lagi panen raspberry. Aku disuruh cobain. Wah, raspberry nya enak banget, gede-gede pula! Si nenek juga hobi blogging, she said she gonna tell about us in her blog, and I promise to do so. :)

Tanpa kelian ketahui, setelah foto aku minta cranberry sebakul. B)

Oh, kalo biasanya liat orang bawa hewan peliharaan jalan-jalan, yaitu anjing atau kucing, di sini kita bisa liat orang bawa jalan-jalan kura-kura. Nggak ngerti lagi gue.

Umurnya 15 tahun. Kura-kura nya, bukan kakeknya.

Terus, kita juga mengunjungi galeri kerajinan tangan milik seorang kakek seniman kayu. Jadi, dia bikin handcraft dari kulit kayu, dibikin jadi lukisan. Aduh bagus banget deh. Sayang, aku lupa foto. Aku diajarin bikin, dan ternyata susah banget, bok! He lives with his lovely wife, and his artwork are sent to big cities to sell. It was so heartwarming to see a couple of elder people, masih sama-sama dan kerja bareng sampe tua. Bikin karya seni, tinggal di gunung yang sejuk dan pemandangannya indah, and both are very friendly. Oji-san, Oba-san, ogenki da ne! :')

<3


Kita sempet mampir ke Asahidake, yang walaupun udah musim panas tapi puncaknya tetep bersalju. Niatnya mau ngedaki ke atas, eh baru jalan dikit udah kedinginan, udah ngos-ngosan. Batal! Yang penting udah sempet shooting disana. Baliknya, mampir ke mata air yang jadi pasokan air untuk seluruh warga Higashikawa, gratis. Suwer, airnya seger banget. Bisa langsung diminum. Sok tau main-main di mata air, gak sadar didepan muka ada ulet gede. Aku langsung jeritttttt nyaris kepeleset pula. T,T Disini kita diajak makan nyobain hasil pertaniannya, kita dijamu makan nasi kare, yang isinya full sayuran! dari appetizer sampe dessert, semuanya sayuran. Bahkan ada timun segar, makannya pake garem doang.

AAAAAAAKKKK.. *guling-guling di awan*


Habis dari sini, kita menempuh perjalanan 3 jam ke pelabuhan Noboribetsu, tapi mampir dulu nyobain jus tomat langsung dari kebunnya. Tomatnya segede-gede apel fuji, bok! Dan garing pula. Aduh enak banget pokoknya. Di Noboribetsu, shooting bantuin para nelayan mindahin hasil tangakapan mereka dari kapal ke gudang buat ditimbang. Emang dasar anak kepo, ternyata box nya berat banget argh argh, dan ada kepiting masih hidup. Zzz.. Kantong belanjaan kalah beratnya deh. Yaiyalah. Terus sok mancing di pinggir laut yang ternyata gak dapet apa-apa (mancingnya beneran di pantai, ya mau dapet apaan?!), makan kerang hoki, dan liat pabrik es batu. Badan tuh rasanya udah lengkeeeet banget, bau amis, pengen mandiii gosok badan pake amplas. Huh hah.

Ada mbak-mbak nelayan centil pake pink.


Besoknya, kembali ke Sapporo! AAAAAA KOTAAAAAAA.. *guling-gulingan di jalanan* *manjat gedung*
Disini, kita cuma shooting di Sapporo Drug Store, terus ke Otaru Aquarium. Selesai shooting cepet, dan besok udah terbang ke Kumamoto, kita ngopi-ngopi dulu di Otaru. I could stay lost in that moment forever, beneran deh. Suasana Otaru tuh enaaaak banget. Bergaya Eropa, tapi tetep terasa Jepang nya. Sepanjang jalan banyak kafe, banyak toko souvenir, toko barang seni, dan kios cemilan khas Jepang. Duh, pengen lagi!!

We bought some gifts for Akira and our amazing driver, opa Jack. Nggak, nama aslinya bukan Jack, Tapi karena dia biasa bawa foreigner, he calls himself Jack, supaya gampang diinget. Opa Jack ini kece banget nyetirnya. Naik turun gunung, kesana kemari, hujan panas, nyetirnya tetep kalem dan kita sampe tujuan tepat waktu. Kangen banget, ih!

Yang ubanan itu Opa Jack, yang paling kanan Akira. :D


Bermalam di deket Shin Chitose Airport, kita sempetin diri makan Jengis Khan dulu. Grilled lamb! Berhubung aku ngga doyan domba atau kambing dan sebangsanya, aku cuma pesen salad. Tapi domba di Hokkaido itu terkenal enak, jadi harus nyobain kalo kesana yah! Restoran Jengis Khan ada banyak kok. Tanya aja sama orang lokal, pasti dikasih tau.

Besoknya, kita harus kumpul di lobby hotel jam 6 pagi, schedule bis ke airport jam 6.10, cuz we need to catch a flight at 8AM. Aku sih selalu udah packing malemnya, supaya paginya ngga terburu-buru dan ngga ada yang ketinggalan. Alarm udah di-set, dan tidurlah aku. Paginya, kak Icha (my room mate and our producer) tiba-tiba dengan hebohnya bangunin aku,
I: Nda, kita kumpul jam 6 yah?
A: *ngumpuln nyawa* Dimana saya?? Siapa kamu?? Aku Sailormoon! Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu!

Nggak deh, boong.
*diamuk massa*

I: Nda, kita kumpul jam 6 yah?
A: *ngumpulin nyawa* *1/2500 sadar* Hah? Iya, kak.
I: OMAYGAD NDA KITA TELAT BANGUN!!!!!!!
A: *cek hp* *5:57* *loncat dari ranjang*

Asli. Nggak mandi. Modal sikat gigi ala kadarnya doang. Langsung ganti baju dan geret koper.
...

Ngaku aja nih, awal episode Kumamoto yang kalian tonton, host nya belom mandi. Kesiangan bangun. :(

Semuanya seru, semuanya menyengkan! I reckon them all as a very beautiful memory. I'd love to come back to you, no hesitation. Nice weather, friendly people (ehm, cewek Hokkaido terkenal paling cantik se-Jepang!), good food, lovely nature. Hokkaido, you're too unforgettable!

Xx,
Amanda Zevannya.

8 comments:

  1. ありがとうございます、kak manda, ..
    Ceritanya seruu..

    ReplyDelete
  2. mupeng gw..

    grilled lamb-nya jengis khan difoto dong, penasaran.

    ReplyDelete
  3. Setiap nonton Kokoro no tomo pasti makin pengen bangeet... bangeett... ke Jepang!
    Biasa... impian anak 90-an adalah menyambangi negara asal anime :)))

    ReplyDelete
  4. Penasaran sama rumah yang didalem hutannya, gaada di kntnya sih😂😂

    kapan2 kalo ke situ lagi ajak kek (?) Wkwk

    ReplyDelete
  5. ahhhh seru banget sihh bacanya ..pindah dari satu kota ke kota lainn.. yang paling seru yang nginep di tengah hutan ituu :) bacanya juga ikutan parno parno gimanaaa gitu :))

    setuju banget jepang tuh kayaknya ada-ada aja.. kayaknya orang jepang bosen banget sama hal yang standar2 aja yaa.. makanya inovasi muluuu ..unik-unikk :)

    ahhh jadi pengen ke jepanggg :))
    salam kenal amanda :))

    ReplyDelete
  6. Jepang? Huaaaaa... Pengeeeen....

    ReplyDelete
  7. Hokkaidoooo! Kemarin waktu ke Jepang cuma sampe Hakodate saja~ hiks masih banyak banget yang bisa di eksplore disini :D Itu seriusan ada eskrim dari lavender :| rasanya kayak apa ya kak :9

    ReplyDelete